TUGAS MANDIRI 2B

 LATIHAN SOAL


PILIHAN GANDA

1. Fungsi utama bahasa Indonesia dalam konteks akademik adalah … 

    b. Alat berpikir dan ekspresi intelektual

2. Ciri utama bahasa akademik adalah …

    c. Formal, objektif, dan presisi istilah

3. Struktur karya ilmiah umumnya mengikuti format …
    b. IMRAD

4. Yang termasuk jenis teks ilmiah adalah …
    a. Artikel jurnal

5. Kesalahan dalam penggunaan bahasa akademik dapat menyebabkan …
    b. Berkurangnya kredibilitas karya ilmiah

6. Internasionalisasi bahasa Indonesia dapat dilakukan melalui …
    a. Program BIPA

7. Etika akademik dalam penulisan karya ilmiah menuntut mahasiswa untuk …
    b. Menghindari plagiarisme

8. Salah satu ciri kalimat dalam bahasa akademik adalah …
    c. Efektif dan padat makna

9. Contoh nyata peran bahasa Indonesia sebagai sarana ekspresi intelektual adalah …
    b. Menulis makalah ilmiah

10. Upaya memartabatkan bahasa Indonesia di tingkat global dapat dilakukan melalui …
    a. Diplomasi kebahasaan


SOAL ISIAN
  1. Bahasa berfungsi bukan hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai alat berpikir dan ekspresi intelektual.
  2. Bahasa akademik menuntut penggunaan istilah yang konsisten dan sesuai bidang ilmu.
  3. Format umum karya ilmiah adalah IMRAD.
  4. Salah satu contoh teks ilmiah adalah artikel jurnal (atau “laporan penelitian”).
  5. Kesalahan penggunaan ejaan dan istilah dapat mengurangi kredibilitas karya ilmiah.
  6. Penulisan karya ilmiah harus mematuhi etika akademik, termasuk menghindari plagiarisme.
  7. Program internasionalisasi bahasa Indonesia untuk penutur asing disebut BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing).
  8. Bahasa Indonesia yang baik dan benar mencerminkan kualitas penulisnya (atau “karakter akademik penulis”).
  9. Artikel jurnal, buku ajar, dan laporan penelitian termasuk dalam jenis teks ilmiah.
  10. Penggunaan bahasa Indonesia dalam forum internasional dapat memperkuat identitas bangsa (atau “posisi bangsa”).
SOAL ESSAI
1. Jelaskan peran bahasa Indonesia sebagai alat ekspresi dan pikir intelektual!
Bahasa Indonesia berfungsi lebih dari alat komunikasi sehari-hari; dalam ranah akademik, ia menjadi medium bagi seseorang untuk mengungkapkan gagasan, argumen, konsep ilmiah, teori, dan hasil penelitian. Ketika seorang peneliti menulis artikel atau makalah menggunakan bahasa Indonesia, ia tidak sekadar menyampaikan fakta, tetapi juga melakukan refleksi, analisis, serta dialog dengan pembaca. Dengan demikian, bahasa Indonesia menggerakkan proses berpikir: konsepsionalisasi ide, perumusan masalah, interpretasi data, dan penyampaian kesimpulan. Bahasa itu sendiri menjadi “kendaraan” pikiran intelektual, memfasilitasi dialog antarilmuwan, serta memperkaya wacana keilmuan di Indonesia.

2. Mengapa bahasa akademik harus bersifat formal, objektif, dan presisi? Berikan contohnya!
  • Formal: agar tulisan terkesan serius, sopan, dan “resmi”, serta tidak mengandung unsur slang atau bahasa gaul yang bisa mengaburkan maksud.

  • Objektif: agar gagasan yang disampaikan tidak bias atau subjektif tanpa dasar, tetapi berlandaskan data, fakta, dan argumen rasional.

  • Presisi: agar makna istilah tidak multitafsir, sehingga pembaca memahami ide penulis secara tepat.
    Contoh: Daripada menulis “Banyak mahasiswa merasa susah dalam penelitian,” lebih baik ditulis “Sebanyak 60 % mahasiswa Fakultas X mengalami kesulitan dalam menyusun metode penelitian.” Kalimat kedua lebih jelas (formal), berdasarkan data (objektif), dan spesifik (presisi).

3. Teks ilmiah itu fungsinya simpel tapi penting banget: jadi perantara antara peneliti sama orang lain yang butuh pengetahuan itu. Hasil penelitian biasanya rumit, penuh data dan istilah teknis. Kalau nggak ditulis dalam bentuk teks ilmiah, temuan itu mungkin cuma berhenti di peneliti aja. Dengan adanya artikel, laporan, atau jurnal, orang lain bisa baca, ngerti, terus pakai informasi itu buat tujuan yang lebih luas. Contohnya, penelitian tentang kesehatan bisa dipublikasikan supaya dokter, mahasiswa kedokteran, atau bahkan pemerintah bisa ambil keputusan berdasarkan data tersebut. Jadi teks ilmiah bukan cuma catatan penelitian, tapi juga cara ilmu menyebar dan bisa dipakai buat nyelesain masalah nyata di masyarakat.
4. agaimana strategi memartabatkan bahasa Indonesia agar diakui sebagai bahasa ilmu global?Beberapa strategi:
  • Mendorong publikasi ilmiah berbahasa Indonesia di jurnal nasional dan internasional.

  • Membentuk istilah ilmiah baru sesuai kebutuhan ilmu tanpa memaksakan serapan asing.

  • Melatih dan meningkatkan kompetensi penulis akademik bahasa Indonesia (workshop, kursus).

  • Menjalin kerja sama internasional (kolaborasi riset) dengan peneliti asing yang menggunakan versi bilingual.

  • Melakukan diplomasi kebahasaan: konversi jurnal bahasa Indonesia ke versi bahasa Inggris, atau menyediakan versi terjemahan.

  • Mendukung program BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) agar bahasa Indonesia lebih dikenal di dunia akademis internasional.

5. Menurut Anda, apa tantangan terbesar dalam internasionalisasi bahasa Indonesia di era globalisasi?
Tantangan terbesar antara lain:
  • Dominasi bahasa Inggris di dunia akademik dan publikasi internasional, yang membuat banyak peneliti Indonesia memilih menulis dalam bahasa Inggris agar lebih diakui global.

  • Keterbatasan kosakata ilmiah dalam bahasa Indonesia di beberapa bidang sains atau teknologi, sehingga harus menciptakan istilah baru atau menggunakan serapan asing.

  • Persepsi bahwa karya ilmiah berbahasa Indonesia kurang bernilai internasional, sehingga peneliti kurang termotivasi menulis dalam bahasa ibu.

  • Kualitas penulisan akademik (struktur, tata bahasa, logika argumen) masih beragam, sehingga tulisan ilmiah bahasa Indonesia terkadang kalah kualitas dibanding tulisan dalam bahasa Inggris.

  • Akses dan visibilitas internasional: jurnal-jurnal yang berbahasa Indonesia sering tidak terindeks atau kurang dikenal di komunitas ilmiah internasional.






Comments

Popular posts from this blog

TUGAS MANDIRI 2A